Pembagian Waktu Di Indonesia Barat
Bagaimana Pembagian Waktu di Indonesia?
Secara sederhana, penentuan sebuah waktu pada suatu tempat akan didasarkan pada posisi garis bujurnya. Sementara itu, keberadaan dari garis lintang akan digunakan untuk mengukur durasi. Durasi yang dimaksud disini adalah durasi antara siang atau lamanya matahari bersinar di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Pengaruh Letak Geografis Indonesia & Dampaknya
Dalam satu hari, matahari akan berputar selama 23 jam 56 menit. Seperti yang kita ketahui, matahari akan berputar pada porosnya. Waktu 23 jam 56 menit tersebut kemudian dibulatkan menjadi 24 jam.
Perputaran itu akan menyebabkan matahari berbeda pada posisi celestial sphere. Matahari akan membentuk satu lingkaran secara penuh. Satu lingkaran penuh sama dengan 360 derajat.
Lingkaran tersebut akan ditempuh selama 24 jam oleh matahari. Jika melihat waktu selama 1 jam, maka sama dengan 15 derajat. Kemudian, setiap panjang dari garis bujur adalah 15 derajat.
Hal itu kemudian ditetapkan sebagai zona waktu tersendiri. Zona waktu tersebut ditetapkan melalui rumus GMT + waktu pada daerah tersebut. Untuk mengetahui bagaimana pembagian waktu di Indonesia, perlu dilihat letak astronomisnya.
Berdasarkan letak astronomisnya, wilayah negara Indonesia terletak di antara koordinat 95 derajat sampai 141 derajat Bujur Timur. Negara Indonesia terletak di 6 derajat Lintang utara sampai 11 derajat Lintang Selatan. Melihat dari letak bujur, maka panjang garis bujur negara Indonesia adalah 46 derajat.
Dalam setiap satu jam, matahari berputar pada porosnya sejauh 15 derajat. Maka dari itu, wilayah negara Indonesia yang dilihat dari ujung atau Sabang ke timur atau Merauke memiliki perbedaan waktu sekitar 3 jam. Selain itu, karena Indonesia berada pada sebelah timur dari kota Greenwich.
Ini berarti bahwa matahari akan terbit lebih dahulu. Maka dari itu, wilayah negara Indonesia akan lebih awal jika dibandingan dengan kota Greenwich. Garis bujur adalah salah satu faktor yang menjadi alasan dalam perhitungan pembagian waktu di Indonesia.
Untuk negara Indonesia paling timur, perhitungan waktunya akan didasarkan pada garis bujur 135 derajat. Itu membuat selisih waktu sekitar 9 jam lebih awal dari kota Greenwich. Pada wilayah Indonesia bagian tengah, perhitungan waktunya akan didasarkan pada garis bujur 120 derajat.
Indonesia bagian tengah memiliki selisih waktu sekitar 8 jam lebih awal dari kota Greenwich. Untuk Indonesia bagian barat, perhitungan waktunya akan didasarkan pada pada bujur 105 derajat. Hal ini membuat Indonesia bagian barat memiliki selisih waktu sekitar 7 jam lebih awal dari kota Greenwich.
Selain letak astronomisnya, pengaruh pembagian waktu juga disebabkan karena keadaan iklim. Mengingat bahwa negara Indonesia berada pada garis lintang 23,5 derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan. Maka dari itu, wilayah negara Indonesia dipengaruhi oleh iklim tropis.
Iklim tropis pada wilayah negara Indonesia ini tentu memiliki konsekuensi atau akibatnya. Salah satunya adalah pada penerimaan sinar matahari sepanjang tahun. Indonesia akan menerima sinar matahari dengan intensitas panas yang terbilang maksimal.
Oleh sebab itu dalam pembagian waktu, negara Indonesia dibagi menjadi 3 waktu. Waktu tersebut adalah WIT, WITA dan WIB. Berikut adalah penjelasannya:
Buku ini akan membahas pemahaman holistik terhadap fenomena-fenomena yang dapat menciptakan wawasan konseptual, pola pikir dan kemampuan aplikatif yang khas keruangan untuk diterapkan dalam berbagai bidang pekerjaan, perencanaan dan pengembangan wilayah, pengelolaan lingkungan hidup, kehutanan, pertambangan, energi, industri, transportasi, perbankan, manajemen, pemasaran, pendidikan, dan sebagainya.
WIT (Waktu Indonesia Timur)
Waktu di Indonesia bagian timur disebut WIT (waktu Indonesia timur). Zona waktu pada wilayah ini terbentang sepanjang garis bujur timur sekitar 135 derajat. Bentangan pada garis bujur ini mencakup beberapa wilayah Indonesia yang paling timur.
Wilayah tersebut meliputi Pulau Maluku dan Papua. Zona waktu wilayah Indonesia bagian timur ini dapat ditentukan melalui sebuah rumus. Rumus tersebut adalah UTC + 9 atau GMT + 9.
Provinsi yang ada di Pulau Maluku dan Papua yang mengikuti waktu Indonesia timur ini adalah sebagai berikut:
WIT (Waktu Indonesia Timur)
Waktu di Indonesia bagian timur disebut WIT (waktu Indonesia timur). Zona waktu pada wilayah ini terbentang sepanjang garis bujur timur sekitar 135 derajat. Bentangan pada garis bujur ini mencakup beberapa wilayah Indonesia yang paling timur.
Wilayah tersebut meliputi Pulau Maluku dan Papua. Zona waktu wilayah Indonesia bagian timur ini dapat ditentukan melalui sebuah rumus. Rumus tersebut adalah UTC + 9 atau GMT + 9.
Provinsi yang ada di Pulau Maluku dan Papua yang mengikuti waktu Indonesia timur ini adalah sebagai berikut:
WIT (Waktu Indonesia Timur)
Waktu di Indonesia bagian timur disebut WIT (waktu Indonesia timur). Zona waktu pada wilayah ini terbentang sepanjang garis bujur timur sekitar 135 derajat. Bentangan pada garis bujur ini mencakup beberapa wilayah Indonesia yang paling timur.
Wilayah tersebut meliputi Pulau Maluku dan Papua. Zona waktu wilayah Indonesia bagian timur ini dapat ditentukan melalui sebuah rumus. Rumus tersebut adalah UTC + 9 atau GMT + 9.
Provinsi yang ada di Pulau Maluku dan Papua yang mengikuti waktu Indonesia timur ini adalah sebagai berikut:
WITA (Waktu Indonesia Tengah)
Waktu pada wilayah Indonesia di bagian tengah disebut WITA. Zona waktu wilayah ini terbentang sepanjang garis bujur timur 120 derajat. Waktu pada Indonesia bagian tengah ini pembagian waktunya sama dengan pembagian waktu internasional.
Zona waktu wilayah Indonesia bagian tengah ini dapat ditentukan melalui sebuah rumus. Rumus tersebut adalah UTC + 8 atau GMT + 8. Bentangan garis bujur pada wilayah ini mencakup beberapa wilayah yang ada di Indonesia.
Wilayah tersebut yaitu seluruh Pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Pulau Kalimantan. Provinsi yang termasuk ke dalam waktu Indonesia tengah adalah sebagai berikut:
WIT (Waktu Indonesia Timur)
Waktu di Indonesia bagian timur disebut WIT (waktu Indonesia timur). Zona waktu pada wilayah ini terbentang sepanjang garis bujur timur sekitar 135 derajat. Bentangan pada garis bujur ini mencakup beberapa wilayah Indonesia yang paling timur.
Wilayah tersebut meliputi Pulau Maluku dan Papua. Zona waktu wilayah Indonesia bagian timur ini dapat ditentukan melalui sebuah rumus. Rumus tersebut adalah UTC + 9 atau GMT + 9.
Provinsi yang ada di Pulau Maluku dan Papua yang mengikuti waktu Indonesia timur ini adalah sebagai berikut:
WIB (Waktu Indonesia Barat)
Waktu pada Indonesia bagian barat disebut WIB. Zona waktu wilayah barat ini terbentang sepanjang garis bujur timur 105 derajat. Zona waktu wilayah Indonesia bagian barat ini dapat ditentukan melalui sebuah rumus.
Rumus tersebut adalah UTC + 7 atau GMT + 7. Bentangan garis bujur pada wilayah ini mencakup beberapa wilayah yang ada di Indonesia. Seperti seluruh wilayah di Pulau Jawa, Madura, Sumatera dan Kalimantan (barat dan tengah). Provinsi yang termasuk ke dalam waktu Indonesia barat adalah sebagai berikut:
Kamus Geografi Edisi Tematik Dan Visual
Banyak sekali istilah-istilah yang tertuang dalam ilmu geografi. Ragamnya objek yang dikaji, dari mulai aspek fisik hingga sosial menyuguhkan kemewahan fenomena. Oleh karena itu, buku ini disusun untuk membantu dan mempermudah memahami wawasan keilmuan geografi.
Bagaimana Pembagian Waktu di Indonesia?
Secara sederhana, penentuan sebuah waktu pada suatu tempat akan didasarkan pada posisi garis bujurnya. Sementara itu, keberadaan dari garis lintang akan digunakan untuk mengukur durasi. Durasi yang dimaksud disini adalah durasi antara siang atau lamanya matahari bersinar di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Pengaruh Letak Geografis Indonesia & Dampaknya
Dalam satu hari, matahari akan berputar selama 23 jam 56 menit. Seperti yang kita ketahui, matahari akan berputar pada porosnya. Waktu 23 jam 56 menit tersebut kemudian dibulatkan menjadi 24 jam.
Perputaran itu akan menyebabkan matahari berbeda pada posisi celestial sphere. Matahari akan membentuk satu lingkaran secara penuh. Satu lingkaran penuh sama dengan 360 derajat.
Lingkaran tersebut akan ditempuh selama 24 jam oleh matahari. Jika melihat waktu selama 1 jam, maka sama dengan 15 derajat. Kemudian, setiap panjang dari garis bujur adalah 15 derajat.
Hal itu kemudian ditetapkan sebagai zona waktu tersendiri. Zona waktu tersebut ditetapkan melalui rumus GMT + waktu pada daerah tersebut. Untuk mengetahui bagaimana pembagian waktu di Indonesia, perlu dilihat letak astronomisnya.
Berdasarkan letak astronomisnya, wilayah negara Indonesia terletak di antara koordinat 95 derajat sampai 141 derajat Bujur Timur. Negara Indonesia terletak di 6 derajat Lintang utara sampai 11 derajat Lintang Selatan. Melihat dari letak bujur, maka panjang garis bujur negara Indonesia adalah 46 derajat.
Dalam setiap satu jam, matahari berputar pada porosnya sejauh 15 derajat. Maka dari itu, wilayah negara Indonesia yang dilihat dari ujung atau Sabang ke timur atau Merauke memiliki perbedaan waktu sekitar 3 jam. Selain itu, karena Indonesia berada pada sebelah timur dari kota Greenwich.
Ini berarti bahwa matahari akan terbit lebih dahulu. Maka dari itu, wilayah negara Indonesia akan lebih awal jika dibandingan dengan kota Greenwich. Garis bujur adalah salah satu faktor yang menjadi alasan dalam perhitungan pembagian waktu di Indonesia.
Untuk negara Indonesia paling timur, perhitungan waktunya akan didasarkan pada garis bujur 135 derajat. Itu membuat selisih waktu sekitar 9 jam lebih awal dari kota Greenwich. Pada wilayah Indonesia bagian tengah, perhitungan waktunya akan didasarkan pada garis bujur 120 derajat.
Indonesia bagian tengah memiliki selisih waktu sekitar 8 jam lebih awal dari kota Greenwich. Untuk Indonesia bagian barat, perhitungan waktunya akan didasarkan pada pada bujur 105 derajat. Hal ini membuat Indonesia bagian barat memiliki selisih waktu sekitar 7 jam lebih awal dari kota Greenwich.
Selain letak astronomisnya, pengaruh pembagian waktu juga disebabkan karena keadaan iklim. Mengingat bahwa negara Indonesia berada pada garis lintang 23,5 derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan. Maka dari itu, wilayah negara Indonesia dipengaruhi oleh iklim tropis.
Iklim tropis pada wilayah negara Indonesia ini tentu memiliki konsekuensi atau akibatnya. Salah satunya adalah pada penerimaan sinar matahari sepanjang tahun. Indonesia akan menerima sinar matahari dengan intensitas panas yang terbilang maksimal.
Oleh sebab itu dalam pembagian waktu, negara Indonesia dibagi menjadi 3 waktu. Waktu tersebut adalah WIT, WITA dan WIB. Berikut adalah penjelasannya:
Buku ini akan membahas pemahaman holistik terhadap fenomena-fenomena yang dapat menciptakan wawasan konseptual, pola pikir dan kemampuan aplikatif yang khas keruangan untuk diterapkan dalam berbagai bidang pekerjaan, perencanaan dan pengembangan wilayah, pengelolaan lingkungan hidup, kehutanan, pertambangan, energi, industri, transportasi, perbankan, manajemen, pemasaran, pendidikan, dan sebagainya.
WITA (Waktu Indonesia Tengah)
Waktu pada wilayah Indonesia di bagian tengah disebut WITA. Zona waktu wilayah ini terbentang sepanjang garis bujur timur 120 derajat. Waktu pada Indonesia bagian tengah ini pembagian waktunya sama dengan pembagian waktu internasional.
Zona waktu wilayah Indonesia bagian tengah ini dapat ditentukan melalui sebuah rumus. Rumus tersebut adalah UTC + 8 atau GMT + 8. Bentangan garis bujur pada wilayah ini mencakup beberapa wilayah yang ada di Indonesia.
Wilayah tersebut yaitu seluruh Pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Pulau Kalimantan. Provinsi yang termasuk ke dalam waktu Indonesia tengah adalah sebagai berikut:
Bagaimana Pembagian Waktu di Indonesia?
Secara sederhana, penentuan sebuah waktu pada suatu tempat akan didasarkan pada posisi garis bujurnya. Sementara itu, keberadaan dari garis lintang akan digunakan untuk mengukur durasi. Durasi yang dimaksud disini adalah durasi antara siang atau lamanya matahari bersinar di wilayah tersebut.
BACA JUGA: Pengaruh Letak Geografis Indonesia & Dampaknya
Dalam satu hari, matahari akan berputar selama 23 jam 56 menit. Seperti yang kita ketahui, matahari akan berputar pada porosnya. Waktu 23 jam 56 menit tersebut kemudian dibulatkan menjadi 24 jam.
Perputaran itu akan menyebabkan matahari berbeda pada posisi celestial sphere. Matahari akan membentuk satu lingkaran secara penuh. Satu lingkaran penuh sama dengan 360 derajat.
Lingkaran tersebut akan ditempuh selama 24 jam oleh matahari. Jika melihat waktu selama 1 jam, maka sama dengan 15 derajat. Kemudian, setiap panjang dari garis bujur adalah 15 derajat.
Hal itu kemudian ditetapkan sebagai zona waktu tersendiri. Zona waktu tersebut ditetapkan melalui rumus GMT + waktu pada daerah tersebut. Untuk mengetahui bagaimana pembagian waktu di Indonesia, perlu dilihat letak astronomisnya.
Berdasarkan letak astronomisnya, wilayah negara Indonesia terletak di antara koordinat 95 derajat sampai 141 derajat Bujur Timur. Negara Indonesia terletak di 6 derajat Lintang utara sampai 11 derajat Lintang Selatan. Melihat dari letak bujur, maka panjang garis bujur negara Indonesia adalah 46 derajat.
Dalam setiap satu jam, matahari berputar pada porosnya sejauh 15 derajat. Maka dari itu, wilayah negara Indonesia yang dilihat dari ujung atau Sabang ke timur atau Merauke memiliki perbedaan waktu sekitar 3 jam. Selain itu, karena Indonesia berada pada sebelah timur dari kota Greenwich.
Ini berarti bahwa matahari akan terbit lebih dahulu. Maka dari itu, wilayah negara Indonesia akan lebih awal jika dibandingan dengan kota Greenwich. Garis bujur adalah salah satu faktor yang menjadi alasan dalam perhitungan pembagian waktu di Indonesia.
Untuk negara Indonesia paling timur, perhitungan waktunya akan didasarkan pada garis bujur 135 derajat. Itu membuat selisih waktu sekitar 9 jam lebih awal dari kota Greenwich. Pada wilayah Indonesia bagian tengah, perhitungan waktunya akan didasarkan pada garis bujur 120 derajat.
Indonesia bagian tengah memiliki selisih waktu sekitar 8 jam lebih awal dari kota Greenwich. Untuk Indonesia bagian barat, perhitungan waktunya akan didasarkan pada pada bujur 105 derajat. Hal ini membuat Indonesia bagian barat memiliki selisih waktu sekitar 7 jam lebih awal dari kota Greenwich.
Selain letak astronomisnya, pengaruh pembagian waktu juga disebabkan karena keadaan iklim. Mengingat bahwa negara Indonesia berada pada garis lintang 23,5 derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan. Maka dari itu, wilayah negara Indonesia dipengaruhi oleh iklim tropis.
Iklim tropis pada wilayah negara Indonesia ini tentu memiliki konsekuensi atau akibatnya. Salah satunya adalah pada penerimaan sinar matahari sepanjang tahun. Indonesia akan menerima sinar matahari dengan intensitas panas yang terbilang maksimal.
Oleh sebab itu dalam pembagian waktu, negara Indonesia dibagi menjadi 3 waktu. Waktu tersebut adalah WIT, WITA dan WIB. Berikut adalah penjelasannya:
Buku ini akan membahas pemahaman holistik terhadap fenomena-fenomena yang dapat menciptakan wawasan konseptual, pola pikir dan kemampuan aplikatif yang khas keruangan untuk diterapkan dalam berbagai bidang pekerjaan, perencanaan dan pengembangan wilayah, pengelolaan lingkungan hidup, kehutanan, pertambangan, energi, industri, transportasi, perbankan, manajemen, pemasaran, pendidikan, dan sebagainya.